Keterangan foto: Juhursyah (tengah, berpeci) didampingi pengurus Yayasan Pasak Reje Linge lainnya: Yusradi Usman al-Gayoni (berbaju hijau) dan Kamarudin (berbaju biru)
ACEH TENGAH | Keturunan keluarga besar Reje Linge mendirikan yayasan. “Alhamdulillah, tinggal menunggu selesai proses notarisnya. Mudah-mudahan, bulan ini sudah selesai. Nama yayasannya, Yayasan Pasak Reje Linge. Setelah selesai penotarisannya, baru kita umumkan pengurusnya,” kata Juhursyah, inisiator/salah satu pendiri Yayasan Pasak Reje Linge, Selasa (4/6/2024).
Keinginan mendirikan yayasan itu, ungkap putra Reje Kul Linge alm. Asa tersebut, sudah ada sejak tahun 2013. “Juga, tahun 2015. Terakhir, waktu lebaran kemarin, keluarga dan keturunan Reje Linge berkumpul di Linge. Disepakati untuk mendirikan yayasan ini,” sebutnya.
Dijelaskannya, maksud dan tujuan pendirian Yayasan Pasak Reje Linge, sebagai wadah berhimpunnya rumpun keturunan keluarga besar Reje Linge baik yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri. Selain itu, sebagai ruang komunikasi, koordinasi, berbagi, berbuat, dan berkontribusi terhadap kemajuan rumpun keturunan keluarga besar Reje Linge, Linge dan Gayo pada khususnya, Aceh dan bangsa pada umumnya.
“Juga, sebagai ruang/upaya penyelamatan, pelestarian sekaligus pengembangan situs-situs kerajaan Linge, baik di Linge maupun di luar Linge, ” tegasnya.
Yayasan Pasak Reje Linge juga bertujuan, tegasnya, sebagai wadah penyelenggaraan kegiatan sosial, agama, adat istiadat, ekonomi, seni, budaya, sejarah, lingkungan hidup, pendidikan, kemasyarakatan, kemanusiaan, penelitian, pengembangan dan pemajuan rumpun keturunan keluarga besar Reje Linge, Linge dan Gayo secara khusus, serta Aceh dan bangsa pada umumnya, dengan berkerjasama dengan pemerintah dan nonpemerintah. (RED)